Tentang
Daerahku
TULUNGAGUNG
Siapa
yang tidak mengenal Tulungagung,sebuah kota yang tidak terlalu besar di Jawa
Timur yang terkenal dengan Kota Cethe.
Kalian tau tidak sih apa itu cethe ? Cethe adalah endapan atau ampas
kopi, dan nyethe adalah proses pengolesan endapan kopi pada rokok. Hal
ini merupakan kebiasaan yang tidak lazim. Mengapa dikatakan tidak lazim? Karena
caranya tidak meminum kopi saja atau merokok saja, tetapi dengan merokok sambil
mengoleskan ampas kopi yang masih sedikit basah pada batang rokok. Ampas kopi
yang digunakan biasanya berupa produk kopi lokal yang sangat halus. Kopi
diseduh seperti biasa pada suatu wadah, dan didiamkan agar mengendap kemudian
kopi diminum sampai yang tersisa hanya endapan. Endapan tersebut diambil dan
atau dicampur dengan susu cair agar lebih mudah ditempelkan pada batang rokok.
Biasanya rokok yang dicethe membentuk motif. Motifnya pun macam-macam mulai
sulur, tulisan, tribal bahkan tokoh pewayangan juga bisa di cethe di rokok.
Sehingga nyethe bisa juga di sebut batik rokok.
Di daerah Tulungagung dapat dengan mudah menemukan tempat kopi cethe bahkan
disana disediakan tempat yang cukup luas menyerupai pasar terbuka untuk para
penikmat kopi secara beramai-ramai. Salah satunya adalah WKW (Warung Kopi
Waris) yang berlokasi di desa Bolorejo kecamatan Kauman. Kopi yang dijual di
warung kopi ini adalah kopi ijo yang khas banget dari Tulungagung yang rasanya
pahit sekali dibanding kopi lainnya.
Bukan hanya cethe saja, Tulungagung juga punya tradisi budaya unik loh yang selalu
diperingati setiap tahunnya yaitu Ritual Temanten Kucing. Tradisi itu merupakan
bagian dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan manakala terjadi musim
kemarau panjang. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat desa Pelem,Kecamatan Campurdarat.
Udah bisa ngebayangin kan namanya temanten kucing itu ada kucing jantan sama
kucing betina dipertemukan layaknya pengantin yang dilakukan dilereng pegunungan Coban Desa palem.
sumber : http://tulungagung.go.id/images/temanten-kucing.jpg
Dua ekor kucing itu dibawa sepasang pengantin laki-laki
dan wanita. Di belakangnya, berderet tokoh-tokoh desa yang mengenakan pakaian
adat Jawa. Sebelum dipertemukan, pasangan Temanten Kucing dimandikan di telaga
Coban. Secara bergantian, kucing jantan dan kucing betina dikeluarkan dari
dalam keranji. Lalu, satu per satu dimandikan dengan menggunakan air telaga
yang sudah ditaburi kembang.
sumber : https://budparpora.files.wordpress.com/2009/12/tiban.jpg
Lalu, prosesi Temanten Kucing dilanjutkan dengan
pagelaran seni tradisional Tiban dan pagelaran langen tayub. Dalam seni
tradisional Tiban, beberapa warga saling adu kekuatan dengan saling cambuk
menggunakan lidi pohon aren yang dipilin. Tanpa mengenakan baju, sepasang warga
bergantian adu cambuk hingga berdarah-darah. Seni Tiban ini merupakan bagian
tak terpisahkan dari upacara Temanten Kucing loh. Ini juga bagian dari ritual
untuk memohon turunnya hujan.
Sekarang kita membahas makanan khas Tulungagung,kalian tau gak makanan khas daerahku itu
apa ? kalian tau ayam lodho kan ? ayam
lodho adalah masakan yang tak hanya enak,tetapi bissa dibilang super lezat dan
nikmat. Apalagi, jika ayam lodho dimakan bersamaa nasi uduk serta urap sayur.
sumber : http://lostpacker.com/wp-content/uploads/2014/01/SAM_08311.jpg
Jika kalian main ke Tulungagung banyak kok yang
menjual ayam lodho. Salah satunya berada di Jalan Mayor Sujadi Timur No.12,
Kedungwaru,kabupaten Tulungagung.
Sekarang aku akan membahas sedikit saja tentang wisata Tulungagung. Sebenarnya sih
buanyakkkkk banget wisata Tulungagung,sebagian besar sih pantai. Tapi disini
aku membahas wisata yang udah famous dan gak asing ditelinga kalian yaitu Waduk
Wonorejo.
Waduk Wonorejo adalah waduk terbesar di Asia Tenggara
dengan debit 15.000 m3 per detik. Selain berfungsi sebagai PLTA dan sebagai
irigasi, Waduk Wonorejo juga diperkenalkan sebagai obyek "journey"
yang menyuguhkan kenyamanan dan ketersediaan fasilitas rekreasi. Dalam
konsepnya Waduk Wonorejo dimaksudkan untuk penyuplai air bersih baik untuk
kawasan Tulungagung maupun sekitarnya, sebagai sarana irigasi di daerah
Pagerwojo dan sekitarnya, dan sarana penggerak turbin untuk menghasilkan
energi listrik.
sumber : http://www.tulungagung.go.id/images/bendungan-wonorejo.jpg
Salah satu objek wisata baru
di sekitar Waduk Wonorejo ini adalah Ranukumbolo yaitu yang bertempat di
sebalahnya Waduk Wonorejo Tulungagung.
Tempat ini biasa di sebut dengan Ranukumbolo
Wonorejo Tulungagung. Rute menuju Ranugumbolo Wonorejo adalah apabila
dari Malang mengarah ke Tulungagung, ikuti rambu yang mengarah ke Wonorejo.
Setelah melewati pintu masuk Wonorejo ikuti jalan sampai menemukan SD
kemudian ambil arah kanan terus sampai menemukan jalan jalan bercabang pertama,
ambil arah kanan lagi (apabila lurus ini mengarah ke Waduk Wonorejo). Ikuti
jalan saja sampai pada parkiran Ranugumbolo. Di tempat ini kita juga bisa
menikmati pemandangan indahnya Waduk Wonorejo karena tempatnya yang
bersebelahan. Di sini kalian dapat berselfi-selfi sampai puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar