Kamis, 01 September 2016

Daerahku

Tentang Daerahku
TULUNGAGUNG
Siapa yang tidak mengenal Tulungagung,sebuah kota yang tidak terlalu besar di Jawa Timur yang terkenal dengan Kota Cethe. Kalian tau tidak sih apa itu cethe ? Cethe adalah endapan atau ampas kopi, dan nyethe adalah proses pengolesan endapan kopi  pada rokok. Hal ini merupakan kebiasaan yang tidak lazim. Mengapa dikatakan tidak lazim? Karena caranya tidak meminum kopi saja atau merokok saja, tetapi dengan merokok sambil mengoleskan ampas kopi yang masih sedikit basah pada batang rokok. Ampas kopi yang digunakan biasanya berupa produk kopi lokal yang sangat halus. Kopi diseduh seperti biasa pada suatu wadah, dan didiamkan agar mengendap kemudian kopi diminum sampai yang tersisa hanya endapan. Endapan tersebut diambil dan atau dicampur dengan susu cair agar lebih mudah ditempelkan pada batang rokok. Biasanya rokok yang dicethe membentuk motif. Motifnya pun macam-macam mulai sulur, tulisan, tribal bahkan tokoh pewayangan juga bisa di cethe di rokok. Sehingga nyethe bisa juga di sebut batik rokok.

sumber : https://www.bing.com/images/search?q=cethe&view=detailv2&id=758E6723F1C12F77098A49B9F4E28BD096861093&selectedindex=19&ccid=bQtSdc29&simid=608030111686920957&thid=OIP.M6d0b5275cdbd551a0f04db54e7d477f6o0&mode=overlay&first=1


Di daerah Tulungagung dapat dengan mudah menemukan tempat kopi cethe bahkan disana disediakan tempat yang cukup luas menyerupai pasar terbuka untuk para penikmat kopi secara beramai-ramai. Salah satunya adalah WKW (Warung Kopi Waris) yang berlokasi di desa Bolorejo kecamatan Kauman. Kopi yang dijual di warung kopi ini adalah kopi ijo yang khas banget dari Tulungagung yang rasanya pahit sekali dibanding kopi lainnya.
Bukan hanya cethe saja, Tulungagung juga punya tradisi budaya unik loh yang selalu diperingati setiap tahunnya yaitu Ritual Temanten Kucing. Tradisi itu merupakan bagian dari upaya warga untuk memohon turunnya hujan manakala terjadi musim kemarau panjang. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat desa Pelem,Kecamatan Campurdarat. Udah bisa ngebayangin kan namanya temanten kucing itu ada kucing jantan sama kucing betina dipertemukan layaknya pengantin yang dilakukan  dilereng pegunungan Coban Desa palem.
sumber : http://tulungagung.go.id/images/temanten-kucing.jpg
Dua ekor kucing itu dibawa sepasang pengantin laki-laki dan wanita. Di belakangnya, berderet tokoh-tokoh desa yang mengenakan pakaian adat Jawa. Sebelum dipertemukan, pasangan Temanten Kucing dimandikan di telaga Coban. Secara bergantian, kucing jantan dan kucing betina dikeluarkan dari dalam keranji. Lalu, satu per satu dimandikan dengan menggunakan air telaga yang sudah ditaburi kembang.
sumber : https://budparpora.files.wordpress.com/2009/12/tiban.jpg

Lalu, prosesi Temanten Kucing dilanjutkan dengan pagelaran seni tradisional Tiban dan pagelaran langen tayub. Dalam seni tradisional Tiban, beberapa warga saling adu kekuatan dengan saling cambuk menggunakan lidi pohon aren yang dipilin. Tanpa mengenakan baju, sepasang warga bergantian adu cambuk hingga berdarah-darah. Seni Tiban ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara Temanten Kucing loh. Ini juga bagian dari ritual untuk memohon turunnya hujan.
Sekarang kita membahas makanan khas Tulungagung,kalian tau gak makanan khas daerahku itu apa ? kalian tau ayam lodho kan ?  ayam lodho adalah masakan yang tak hanya enak,tetapi bissa dibilang super lezat dan nikmat. Apalagi, jika ayam lodho dimakan bersamaa nasi uduk serta urap sayur.
sumber : http://lostpacker.com/wp-content/uploads/2014/01/SAM_08311.jpg

Jika kalian main ke Tulungagung banyak kok yang menjual ayam lodho. Salah satunya berada di Jalan Mayor Sujadi Timur No.12, Kedungwaru,kabupaten Tulungagung.
Sekarang aku akan membahas sedikit saja tentang wisata Tulungagung. Sebenarnya sih buanyakkkkk banget wisata Tulungagung,sebagian besar sih pantai. Tapi disini aku membahas wisata yang udah famous dan gak asing ditelinga kalian yaitu Waduk Wonorejo.
Waduk Wonorejo adalah waduk terbesar di Asia Tenggara dengan debit 15.000 m3 per detik. Selain berfungsi sebagai PLTA dan sebagai irigasi, Waduk Wonorejo juga diperkenalkan sebagai obyek "journey" yang menyuguhkan kenyamanan dan ketersediaan fasilitas rekreasi. Dalam konsepnya Waduk Wonorejo dimaksudkan untuk penyuplai air bersih baik untuk kawasan Tulungagung maupun sekitarnya, sebagai sarana irigasi di daerah Pagerwojo dan sekitarnya, dan sarana penggerak turbin untuk menghasilkan energi listrik.
sumber : http://www.tulungagung.go.id/images/bendungan-wonorejo.jpg

Salah satu objek wisata baru di sekitar Waduk Wonorejo ini adalah Ranukumbolo yaitu yang bertempat di sebalahnya Waduk Wonorejo Tulungagung. Tempat ini biasa di sebut dengan Ranukumbolo Wonorejo Tulungagung. Rute menuju Ranugumbolo Wonorejo adalah apabila dari Malang mengarah ke Tulungagung, ikuti rambu yang mengarah ke Wonorejo. Setelah melewati pintu masuk  Wonorejo ikuti jalan sampai menemukan SD kemudian ambil arah kanan terus sampai menemukan jalan jalan bercabang pertama, ambil arah kanan lagi (apabila lurus ini mengarah ke Waduk Wonorejo). Ikuti jalan saja sampai pada parkiran Ranugumbolo. Di tempat ini kita juga bisa menikmati pemandangan indahnya Waduk Wonorejo karena tempatnya yang bersebelahan. Di sini kalian dapat berselfi-selfi sampai puas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar